Ads 468x60px

Pages

Saturday, May 5, 2012

Mencintai tidak bererti memiliki.


Assalamualaikum.

“ Mencintai tidak bererti memiliki.."

Siapa berhak melunakkan sekeping hati selain Dia.

Jodohnya manusia ada ditanganNya.

 Andai kehendak hati terhenti,

Percayalah, Dia sedang mengaturkan sesuatu yang lebih baik lagi.

Cinta yang membuatkan kamu tidak lena,

Menjadikan harimu terganggu setiap masa,

Bukannya itu cinta yang diharapkan.

Itu hanya perasaan yang hanya mengundang tekanan.

Cinta sesungguhnya apabila kamu mencinta keranaNya,

Redha dengan takdirNya,

Menerima suratan dengan siapa kamu dipertemukan,

Mensyukuri pertemuan jodohmu walau bukan dengan insan idaman,

Asalkan si dia mencintai Tuhan,

Kita kan terus mencintainya tanpa alasan.

wassalam.

Tuesday, February 28, 2012

wordless.

assalamualaikum.

setiap orang ada prinsip hidup dan terletak pada diri sendiri bagaimana anda mempertahankannya.

wassalam

Saturday, February 25, 2012

doa taubat

assalamualaikum..



Aku memohon ampun Ya Allah, Maha Penerima Taubat,
Aku memohon ampun Ya Allah daripada segala dosa,
Tambahkan kepadaku ilmu yang berguna,
Berikanlah aku amalan yang dimakbulkan,
Kurniakan kepadaku rezeki yg meluas,
Terimalah taubat kami dgn taubat nasuha..


wassalam..


Friday, February 24, 2012

melukis pelangi.

assalamulaikum.

Aku tahu.. bukan mudah melukis pelangi di langit yang tertinggi, andai tiada gerimis dan sinar mentari yang mengiringi. terkadang kita tidak mengerti mengapa Allah turunkan hujan beserta guruh dan petir, rupanya Allah ingin memberi kita pelangi.  

Sayang.. Tuhan takkan duga kita jika DIA tahu kita tak cukup kuat untuk menghadapinya. And I know u re strong enough to strive. Let go but never forget the past. there are many great things that can be learned from what you have been through.

Semalam kamu berjalan dengan tidak cermat dan tidak berhati-hati. Hari ini dan esok, bak kata Saiyidina Umar: "..waspadalah jangan terpijak atau memijak onak dan duri.." Jangan kau kutip lagi serpihan kaca. Sabarlah hingga kau temukan permata.

wassalam.

Monday, February 20, 2012

Detik-detik Rasulullah saw menjelang sakratul maut

assalamualaikum.

Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk syurga bersama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Ustman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia.

Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.

Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bahagian wajahnya seolah hendak di kenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata jibril.

Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khuwatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. " Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya  bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah solat dan santuni orang-orang lemah di antaramu."

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu. Kini, mampukah kita mencinta sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

 * * *

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kirimkan kepada sahabat-2 muslim lainnya agar timbul kesedaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencinta kita. Kerana sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.


wassalam.

Thursday, January 12, 2012

KAWAN.

assalamualaikum.

seorang KAWAN YANG BAIK, takkan pernah menceritakan KEBURUKAN KAWAN nya dihadapan KAWAN YANG LAIN.


wassalam.